Sejarah Malino
Malino Terkenal karna apa?.
Malino, selain terkenal dengan berbagai spot wisata yang menarik, juga dikenal sebagai kota bunga. Hal ini karena banyak tanaman bunga yang tumbuh subur di kawasan ini, menjadikan Malino sebagai tempat yang sangat indah untuk dinikmati.

Malino dalam bahasa Makassar berarti tidak berangin. Sebelum berganti nama menjadi Malino, penduduk setempat
menyebut desa itu dengan sebutan Lapparak yang berarti datar. Kota Malino mulai dikenal dan semakin populer
sejak zaman penjajahan Belanda, terutama setelah Gubernur Jenderal Caron pada tahun 1927 memerintah di
"Celebes on Onderhorighodon" dan menjadikan Malino pada tahun 1927 sebagai tempat peristirahatan bagi
pegawai pemerintah.
Malino pada zaman Tumannurunga (1320), tidak termasuk kerajaan Gowa. Kawasan yang meliputi 9 kasuwiang ini
tetap utuh sejak masa pemerintahan raja Gowa pertama Tumanurunga tahun 1320 hingga raja Gowa V “Karapang ri
Gowa” tahun 1420-1445 “Abd Razak Daeng Patunru”. Setelah masa pemerintahan raja Gowa VI Tunatangkalopi, ada
upaya untuk memperluas wilayahnya, dengan menaklukkan wilayah sekitarnya, Gowa Tallo akan menjadi Kerajaan
Kembar.
Sumber:
Malino, Tinggimoncong, Gowa
Lingkungan Kelurahan Malino
Kelurahan Malino Terbagi menjadi 3 Lingkungan:
1. Malino
2. Karampuang
3. Batulapisi